Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patin (ragambudidaya) -Ikan tawar yang satu ini sudah lama jadi primadona di kelompok umur penggemar kuliner. tidak heran bila semakin hari keinginannya makin meningkat. ikan patin mempunyai warna keperakan serta punggung yang dipenuhi gradasi warna biru. bersamaan dengan keinginannya yang makin tajam, tidak mengherankan bila banyak yang melirik usaha budidaya ikan patin. ikan dengan panjang pada 35 hingga 40 cm ini juga tergolong ikan yang mudah dibudidayakan karena ia tidak memerlukan air yang mengalir untuk mengembangkan bobot tubuhnya. disamping itu, ikan patin juga sanggup hidup di air dengan kandungan kandungan oksigen rendah.
Ikan patin terhitung ke didalam kerabat pangasidae dengan klasifikasi ilmiah seperti berikut :
- ordo : ostarioplaysi.
- subordo : siluriodea.
- famili : pangasidae.
- genus : pangasius.
- spesies : pangasius pangasius ham. buch.
- ikan juari atau pangasium polyuranodo.
- pangasius nasutus.
- pangasius nieuwenhuisii
- pangasius macronema
- budidaya ikan patin
- tanah untuk kolam ikan patin sebaiknya tanah yang lempung atau simak serta bukan hanya tanah yang berporos karena tanah demikianlah tidak dapat menahan massa air didalam jumlah yang besar. dengan tanah yang simak, kolam jauh tambah baik serta dapat dibikin pematang atau dinding kolam dengan lebih mudah.
- Cermati juga kemiringan tanah. yang sangat baik berkisar di angka 3 hingga 5 persen. perihal ini dapat meringankan sistem pengairan kolam gunakan hukum gravitasi.
- Cermati mutu air untuk pemeliharaan. mutlak bersih serta tidak tercemar dengan limbah kimia atau bahan kimia, jernih tidak keruh dan sebagainya. air ini mutlak karena bila kotor, jamur dapat mudah tumbuh.
- Suhu air juga mutlak untuk di perhatikan terlebih pada waktu sistem penetasan telur jadi larva yang berlangsung didalam akuarium. suhu terbaik yaitu 26 hingga 28 derajat celcius. sesaat itu ph air pada 6, 6 hingga 7.
Dasar budidaya ikan patin
Dengan umum, aktivitas budidaya ikan patin terdiri dari dua aktivitas yaitu pembenihan serta pembesaran. aktivitas pembenihan ikan patin tetap tergolong suatu hal yang jarang diketahui karena sepanjang ini penduduk lebih menentukan mengambil benih ikan patin di sungai, waduk atau situ. sistem pembenihan sendiri yaitu usaha membuahkan bibit ikan dengan ukuran yang di idamkan. hasil selanjutnya berbentuk benih ikan yang sudah melewati sistem pendederan. bila ditarik didalam urutan garis besar maka aktivitas pembenihan meliputi :
- menentukan indukan yang siap diijah
- mempersiapkan hormon atau kelenjar hipofise yang bersumber dari ikan donor, yaitu type ikan mars.
- induce breeding atau sistem kawin suntik
- striping atau aktivitas pengurutan.
- sistem penetasan larva.
- sistem pendederan.
- sistem pemanenan
Lokasi kolam area budidaya ikan patin baiknya terdapat di tempat yang dekat dengan sumber air serta terjamin bebas dari banjir. kolam tersebut baiknya dibangun di area yang landai dengan raihan kemiringan pada 2 hingga 5%. perihal ini ditujukan supaya sistem pengairan dapat menggunakan hukum gravitasi supaya lebih mudah. kolam didalam pemeliharaan ikan patin dibagi ke didalam 3 type yaitu :
- Kolam area pemeliharaan sang indukan. luas kolam ini bergantung jumlah induk dan tingkat pengelolaannya. contohkan ada 100 kg induk dengan kepentingan kolam seluas 500 mtr. persegi bila cuma diberikan pakan alami layaknya dedak. tetapi, bila ikan dipelihara dengan palan pellet maka ia cuma memerlukan area kolam kurang lebih 150 hingga 200 mtr. persegi. kolam pemeliharaan induk ini baiknya berupa persegi dengan dinding kolam yang ditembok atau dari tanah yang sudah dilapisi dengan anyaman bamboo contohnya.
- Kolam pemijahan. kolam ini mungkin dari kolam tembok atau tanah. masalah ukuran bergantung pada berapakah jumlah indukan yang akan dipijahkan. ukurannya yaitu 1 induk dengan berat contohnya 3 kilogram memerlukan luas kolam lebih kurang 18 mtr. persegi dengan jumlah 18 ijuk untuk sarang. basic kolam pemijahan baiknya dibikin sampai miring ke area pembuangan supaya basic kolam dapat dikeringkan dengan prima waktu dibersihkan.
- Kolam pendederan. memiliki bentuk baiknya persegi empat. umumnya aktivitas pendederan membutuhkan kian lebih 1 kolam. kolam pertama berukuran 25 hingga 500 mtr. persegi sesaat itu kolam pendederan setelah itu baiknya berukuran pada 500 hingga 100 mtr. perpetak-nya. basic kolam pendedaran dibuatkan kemalir atau saluran basic serta terdapat di dekat pintu kubangan. manfaat kemalir ini amat mutlak karena ia adalah area berkumpulnya benih.
Indukan yang akan dipijah sebaiknya yang berkwalitas baik serta dari kawanan ikan patin dewasa serta datang dari sistem pendewasaan di kolam hingga kualitasnya lebih terjamin dari pada ikan patin dewasa tangkapan di sungai atau waduk serta area yang lain. indukan yang akan dipijah terlebih dulu dipelihara didalam sangkar terapung serta diberi makanan spesial dengan kandungan protein yang tinggi. peternak umumnya membikinkan pellet dari tepung ikan, dedak halus, menir beras, kedelai yang digabung mineral serta juga vit.. pelet ini diberikan tiap-tiap hari sepanjang lima hari dengan jumlah keseluruhan /harinya 5%, di mana 2, 5% pada pagi hari serta 2, 5% di sore hari. langkah ini mempunyai tujuan supaya gonad cepat masak.
Indukan ikan patin dengan gonad yang sudah masak serta siap untuk dipijahkan, yaitu :
- Indukan jantan. umurnya dua th., ukuran badan pada 1, 5 hingga 2 kg, sisi kulit di perut merasa lembek serta tidak tebal, jika kita mengurutnya maka dapat keluar cairan yang disebut sperma dengan warna putih, sisi kelamin akan tampak membengkak serta berwarna merah tua.
- Indukan patin betina. umur 3 th. dengan ukuran badan 1, 5 hingga 2 kg. sisi perut membesar sampai ke arah anus. sisi perut merasa lebih kenyal waktu diraba. sisi kloakanya tampak bengkak serta berwarna merah tua. kulit sisi perut tambah lebih lembek juga tidak tebal. bila sisi kloaka ditekan maka dapat keluar sebagian butir telur dengan wujud bundar serta ukuran yang condong seragam.
Sistem pemeliharaan serta pembesaran
Kolam ikan patin baiknya dipupuk supaya produktivitas kolam dapat ameningkat serta merangsang laju perkembangan makanan alami didalam kolam tersebut. pupuk yang dipakai umumnya yaitu pupuk kandang juga pupuk hijau, dosisnya pada 50 hingga 700 gram per mtr. persegi. sistem pemeliharaan juga termasuk pemberian pakan yang dikerjakan pada pagi serta sore hari. makanan yang didapatkan sejumlah 3 hingga 5 persen dihitung dengan rasio berat badan di ikan. lantas jumlah makanan dapat beralih tiap-tiap bulannya ikuti berat badan ikan yang juga terus jadi tambah. disamping itu, ikan juga mesti diberi pakan tambahan berbentuk pellet serta juga ikan-ikan kecil contohnya rucah atau dapat juga makanan sisa dapur. intensitas makanan tambahan ini diberikan 3 hingga 4 hari sekali. tujuannya untuk merangsang nafsu makan sang ikan.
Sepanjang sistem pemeliharaan didalam budidaya ikan patin, peternak diinginkan senantiasa waspada pada serangan hama juga penyakit. hama yang biasanya menyerang yaitu kura-kura, lingsang, ular air, burung, biawak dan sebagainya. sesaat itu, penyakit yang umumnya didapati pada ikan patin yaitu penyakit infeksi serta non-infeksi. penyakit infeksi dikarenakan oleh organisme pathogen layaknya parasit, virus, jamur serta bakteri. sesaat penyakit non-infeksi dikarenakan oleh keracunan bahan kimia serta kekurangan gizi.
Post a Comment