Budidaya belut bag 2 - BUDIDAYAKU

Header Ads

Budidaya belut bag 2




1. Histori singkat 
Belut adalah type ikan mengonsumsi air tawar dengan wujud tubuh bulat memanjang yang cuma mempunyai sirip punggung serta tubuhnya licin. belut suka mengonsumsi anak-anak ikan yang tetap kecil. umumnya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur serta di kali-kali kecil. di indonesia sejak th. 1979, belut mulai dikenal serta digemari, sampai sekarang ini belut banyak dibudidayakan dan jadi di antara komoditas ekspor.

2. Sentra perikanan 
Sentra perikanan belut internasional terpusat di taiwan, jepang, hongkong, perancis serta malaysia. namun sentra perikanan belut di indonesia berada di tempat yogyakarta serta di tempat jawa barat. di tempat yang lain baru adalah area penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.

3. Jenis 
klasifikasi belut yaitu seperti berikut :
kelas : pisces
subkelas : teleostei
ordo : synbranchoidaettg budidaya perikanan
famili : synbranchidae
genus : synbranchus
species : synbranchus bengalensis mc clell ( belut rawa ) ; monopterus albus zuieuw ( belut sawah ) ; macrotema caligans cant ( belut kali/laut ).
Lantas type belut ada 3 ( tiga ) jenis yakni :
- belut rawa,
- belut sawah
- belut kali/laut.
tetapi demikianlah type belut yang kerap didapati yaitu type belut sawah.

4. manfaat 
Manfaat dari budidaya belut yaitu :
1 ) sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2 ) sebagai pemenuhan keperluan sehari-hari.
3 ) sebagai obat penambah darah.

-->
5. Kriteria lokasi 
  1. Dengan klimatologis ikan belut tidak memerlukan situasi iklim serta geografis yang spesifik. ketinggian area budidaya ikan belut bisa ada di dataran rendah hingga dataran tinggi. demikian juga dengan kelembapan serta curah hujan tak ada batasan yang spesifik. 
  2. Mutu air untuk pemeliharaan belut mesti bersih, tidak terlampau keruh dan tidak tercemar beberapa bahan kimia beracun, serta minyak/limbah pabrik. situasi tanah basic kolam tidak beracun. 
  3. Suhu udara/temperatur maksimal untukpertumbuhan belut yakni berkisar antara 25-31 derajat c. 
  4. Pada prinsipnya situasi perairan yaitu air yang perlu bersih serta kaya akan oksigen terlebih untuk bibit/benih yang tetap kecil yakni ukuran 1-2 cm. namun untuk perkembangan setelah itu belut dewasa tidak memilih mutu air serta bisa hidup di air yang keruh. 

6. Dasar tehnis budidaya 

Penyiapan fasilitas serta peralatan
  1. Butuh diketahui bahwa type kolam budidaya ikan belut mesti dibedakan diantaranya : kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan ( untuk benih belut berukuran 1-2 cm ), kolam belut remaja ( untuk belut ukuran 3-5 cm ) dan kolam pemeliharaan belut mengonsumsi ( terbagi jadi 2 bagian yang tiap-tiap diperlukan waktu 2 bln. ) yakni untuk pemeliharaan belutttg budidaya perikanan ukuran 5-8 cm hingga jadi ukuran 15-20 cm serta untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm hingga jadi ukuran 30-40 cm. 
  2. Bangunan beberapa jenis kolam belut dengan umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas serta daya tampung belut itu sendiri. 
  3. Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2 . untuk kolam pendederan ( ukuran belut 1-2 cm ) daya tampungnya 500 ekor/m2 . untuk kolam belut remaja ( ukuran 2-5 cm ) daya tampungnya 250 ekor/m2 . serta untuk kolam belut mengonsumsi step pertama ( ukuran 5-8 cm ) daya tampungnya 100 ekor/m2 . dan kolam belut mengonsumsi step ke-2 ( ukuran 15-20cm ) daya tampungnya 50 ekor/m2 , sampai panjang belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm. 
  4. Pembuatan kolam belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan basic bak tak perlu diplester. 
  5. Peralatan yang lain berbentuk media basic kolam, sumber air yang senantiasa ada, alat penangkapan yang dibutuhkan, ember plastik serta peralatan-peralatan yang lain. 
  6. Media basic kolam terdiri berbahan-bahan organik layaknya pupuk kandang, sekam padi serta jerami padi. langkahnya kolam yang tetap kosong untuk susunan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lantas diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. sesudah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibikin ( tidak tipis semuanya lebih kurang 30 cm ), berulah air dialirkan kedalam kolam dengan perlahan-lahan hingga setinggi 50 cm ( bahan organik + air ). karena media basic kolam telah selesai, tinggal media tersebut dilewatkan sebagian waktu supaya hingga jadi lumpur sawah. sesudah itu belut-belut diluncurkan ke didalam kolam. 
nyiapan bibit
  1. Mempersiapkan bibit 
  • anak belut yang telah siap dipelihara dengan intensif yaitu yang berukuran 5-8 cm. di pelihara sepanjang 4 bln. didalam 2 bagian dengan tiap-tiap tahapannya sepanjang 2 bln..
  • bibit dapat didapatkan dari bak/kolam pembibitan atau dapat juga bibit didapatkan dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
  • penentuan bibit dapat didapatkan dari kolam peternakan atau pemijahan
  • umumnya belut yang dipijahkan yaitu belut betina berukuran ± 30 cm serta belut jantan berukuran ± 40 cm.
  • pemijahan dikerjakan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor.
  • pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m2 . waktu pemijahan kurang lebih berjalan 10 hari baru telur-telur ikan belutttg budidaya perikanan menetas. serta sesudah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1, 5–2, 5 cm. didalam ukuran ini belut segera di ambil untuk diletakkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut di atas segera diletakkan di kolam pendederan calon bibit sepanjang ± 1 ( satu ) bln. hingga anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. dengan ukuran ini anak belut telah bisa diperlihara didalam kolam belut untuk mengonsumsi sepanjang dua bln. atau empat bln..
    2.  Perlakuan serta perawatan bibit
  • Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih sepanjang 1 bln.. didalam perihal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin supaya sedikit yang hilang. dengan perairan yang bersih serta tambah baik lagi jika di air yang mengalir. 

Pemeliharaan pembesaran
  1. pemupukan jerami yang telah lapuk dibutuhkan untuk membentuk pelumpuran yang subur serta pupuk kandang juga dibutuhkan sebagai di antara bahan organik utama.
  2. pemberian pakan,apabila dibutuhkan dapat diberi makanan tambahan berbentuk cacing, kecoa, ulat besar( belatung ) yang didapatkan tiap-tiap 10 hari sekali
  3. pemberian vaksinasi
  4. pemeliharaan kolam serta tambak 
Yang butuh di perhatikan pada pemeliharaan belut yaitu menjaga kolam supaya tak ada masalah dari luar serta didalam kolam tidak beracun.

7. Hama serta penyakit 

Hama
  1. hama pada belut yaitu binatang tingkat tinggi yang segera mengganggu kehidupan belut. 
  2. di alam bebas serta di kolam terbuka, hama yang kerap menyerang belut diantaranya : berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus. ttg budidaya perikanan 
  3. di pekarangan, terlebih yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang cuma katak serta kucing. pemeliharaan belut dengan intensif tidak banyak terserang hama. 

Penyakit
Penyakit yang umum menyerang yaitu penyakit yang dikarenakan oleh organisme tingkat rendah layaknya virus, bakteri, jamur, serta protozoa yang berukuran kecil.

8. Panen
Pemanenan belut berbentuk 2 type yakni :
  1. Berbentuk benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan. 
  2. Berbentuk hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi ( besarnya/panjangnya cocok dengan keinginan pasar/konsumen ). langkah penangkapan belut sama layaknya menangkap ikan yang lain dengan peralatan diantaranya : bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail serta pengeringan air kolam hingga belut tinggal di ambil saja. 
9. Pascapanen
Pada pemeliharaan belut dengan komersial serta didalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen butuh memperoleh perhatian yang serius. perihal ini agar belut bisa di terima oleh customer didalam mutu yang baik, sehingga memiliki jaringan pemasaran yang luas.


Powered by Blogger.