Tanaman Kemiri
Tanaman Kemiri -ragambudidaya (Aleurites moluccana Willd) berasal dari kepulauan Maluku, serta menurut Burkill (1935) berasal dari Malaysia. Tanaman ini menyebar dari sebelah timur Asia sampai Fiji di kepulauan Pasifik. Di Indonesia kemiri tersebar lapang dihampir seluruh wilayah Nusantara. Luasnya penyebaran kemiri di Nusantara terlihat juga dari beragamnya nama daerahnya. Di Sumatera, kemiri disebut kereh, kemili, kembiri, tanoan, kemiling, atau buwa kare; di Jawa, disebut midi, pidekan, miri, kemiri, atau muncang (Sunda); sedangkan di Sulawesi, disebut wiau, lana, boyau, bontalo dudulaa atau saketa.
Tanaman kemiri berkembang di Indonesia di daerah-daerah mirip Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimanatan Selatan, Kalimanatan Timur, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, Timor, Kalimantan Barat, Bau-Bau serta sekitarnya. Walaupun tanaman kemiri mudah tumbuhnya, namun hingga waktu ini pengusahaannya Cuma oleh petani belum dikembangkan secara perkebunan. Areal pertanaman kemiri di Indonesia seluruhnya waktu ini meraih 205532. ha. Produksi pada thn 2000 meraih 74319. ton, dimana 679 ton diantaranya di eskpor dgn nilai US$ 483000.
Kemiri tumbuh dgn baik pada tanah-tanah kapur, tanah-tanah berpasir di pantai. tapi akan juga tumbuh pada tanah-tanah podsolik yg kurang gembur hingga yg gembur serta pada tanah-tanah latosol. Tanaman kemiri akan tumbuh serta berproduksi baik pada ketinggian 0 – 800 meter di atas permukaan laut, walaupun dibeberapa wadah akan juga tumbuh pada ketingian 1200. meter dpl. Tanaman kemiri akan tumbuh pada lahan datar, bergelombang serta bertebing-tebing curam. Ditinjau dari keadaan iklimnya, tanaman kemiri akan tumbuh di daerah-daerah yg beriklim kering serta basah. Tanaman kemiri akan tumbuh di daerah dgn jumlah curah hujan 1500. – 2400. mm per thn serta suhu 20 – 27 derajat celcius
Post a Comment