Budidaya Tanaman Singkong - BUDIDAYAKU

Header Ads

Budidaya Tanaman Singkong




Budidaya Tanaman Singkong (ragambudidaya) -Sejarahnya, tanaman ini telah demikian banyak menyelamatkan beberapa pendahulu kita yang saat itu demikian kesulitan dapat makanan walau sekarang ini barangkali tetap ada juga. Pada sebagian area tanaman ini bisa diolah serta selanjutnya jadi makanan pokok didalam kesehariannya. sebut saja makanan yang bernama tiwul.

Mengingat sekarang ini kesempatan pasar yang demikian tinggi, terlebih mereka beberapa entrepreneur yang demikian inovatif serta kreatif maka tak ada salahnya kita belajar bagaimana cara budidaya tanaman singkong ini.

Syarat tumbuh
Tanaman ini tumbuh maksimal pada ketinggian pada 10-700m dpl. tanah yang cocok yaitu tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak simak juga tidak poros. Disamping itu kaya dapat unsure hara. type tanah yang cocok yaitu tanah latosol,alluvial,podsolik merah kuning, grumosol, mediteran serta andosol. sesaat itu ph yang diperlukan pada 4,5 - 8, serta untuk ph idealnya yaitu 5,8.

Curah hujan yang yang dibutuhkan pada 1.500 - 2500 mm/tahun. Kelembapan hawa maksimal untuuk tanaman pada 60% - 65% . Keperluan dapat cahaya matahari lebih kurang 10 jam setiap hari. hidup tanpa naungan.
Persiapan bibit
Umbi kayu sangat gampang untuk diperbanyak. cara yang lazim dipakai yaitu perbanyakan lewat cara setek batang dari batang panenan pada mulanya. Setek yang baik di ambil dari batang sisi sedang tanaman supaya matanya tidak terlampau tua ataupun tidak terlampau tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek bisa dikerjakan gunakan pisau atau sabit yang tajam serta steril. Janganlah menggunakan gergaji untuk memotongnya dikarenakan gesekan gergaji dapat menyebabkan panas yang dapat mengakibatkan kerusakan sisi pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adalah  3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Sisi bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah serta memperluas tempat perakaran.

Persiapan lahan
Untuk menanam ubi kayu ini tidak demikian sukar. untuk tempat yang memiliki curah hujan cukup tinggi maupun terlampau banyak air, penanaman dikerjakan didalam sesuatu guludan atau bedeng. Disamping itu, gunakan guludan meringankan kita didalam pemanenan.

Untuk tempat yang memiliki curah hujan sedikit atau kering, penanaman tak perlu dikerjakan membuat guludan. penanaman bisa dikerjakan pada tanah yang rata. tanah di cangkul serta di remahkan lantas diratakan serta pengguludan bisa dikerjakan sesudah tanaman berusia 2-3 bln. Sesudah tanam. pada waktu perataan bisa juga disebarkan pupuk kandang atau kompos untuk menambahkan unsure hara. Pengolahan tanah yang prima diikuti dengan pembuatan guludan yang dibikin searah dengan kontur tanah sebagai usaha pengendalian erosi. Disamping itu dengan pembuatan guludan juga bisa memaksimalkan hasil dibanding dengan system tanpa olah tanah sesudah tanam.

Penanaman.
Waktu penanaman yang baik dikerjakan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud untuk hasil penanaman bisa dipanen pada awal musim hujan.

Batang yang sudah dipotong tadi lantas ditanamkan didalam tanah. jangan sempat terbalik, sinyal yang bisa kita tengok dari arah mata dari setiap ruas batang yang disetek. arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.

Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. pada tempat tanaman yang subur bisa dipakai populasi tanaman 10. 000 batang/ha serta untuk tempat yang kurang demikian subur bisa dipakai populasi 14. 500 batang/ha. jarak tanam dengan system monokultur yaitu 100 x 50 cm. untuk system tumpang sari, penanaman bisa sesuaikan dengan tempat serta tanaman yang lain.
 pemeliharaan

Tanaman ini terhitung tanaman yang bisa mandiri hingga, tanaman ini jadi gampang didalam pemeliharaanya.
penyulaman bisa kita kerjakan 2-3 minggu sesudah tanam. Bibit penyulaman semestinya telah disiapkan saat pengadaan bibit tanaman yang bisa juga ditanam pada tepi tempat pertanaman. perihal ini untuk membuat tanaman ini seragam didalam pemanennya.

Supaya tanaman bisa tumbuh baik serta maksimal dikerjakan dengan pengurangan mata tunas waktu awal tunas itu nampak atau 1-1, 5 bln. Sesudah tanam. sisakan optimal 2 tunas yang sangat baik serta sehat didalam satu tanaman.

Penyiangan dikerjakan pada usia 2-3 bln. sesudah tanam serta menyambut panen. perihal ini ditujukan untuk meringankan pemanenan dan menghindar kehilangan hasil panen tak hanya mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. disamping itu waktu penyiangan dikerjakan membumbuni batang tanaman hingga bisa jadi guludan.

Hama serta penyakit
Hama yang kerap menyerang tanaman ini umumnya yaitu hama tungau merah ( tetranus urticae ) serta serangan bakteri layu ( xanthomonas campestis ) dan penyakit hawar daun ( cassava bacterial bligh / cbb )

Panen.
Persyaratan ubi kayu yang maksimal yaitu pada saaat kandungan pati maksimal. yaitu saat tanaman itu berusia 6-9 bln. Jika untuk mengonsumsi. untuk pembuatan product seperti tepung baiknya ubi kayu dipanen pada usia kian lebih 10 bln., serta itu juga bergantung dapat varietas yang ditanam. ciri waktu panen yaitu warna daun menguning serta banya yang rontok.

Cara pemanenan dikerjakan membuat atau memangkas batang ubi kayu terlebih dulu dengan terus meninggalkan batang lebih kurang 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau linggis. jauhi penggunaan cangkul, dikarenakan permukaannya yang lebar yang tanpa disadari bisa memotong ubi.

Umbi yang baik sesudah panen cuma berumu 1-3 hari bergantung penyimpanan. sesudah itu umbi telah lakukan banyak perombakan kalori. apalagi, terkadang umbi berwarna kebiruan jika kandungan hcnnya tinggi. serta timbulnya warna ini amat merubah mutu tepung.

No comments

Powered by Blogger.