Mencegah Longsor pada Lahan Pertanian - BUDIDAYAKU

Header Ads

Mencegah Longsor pada Lahan Pertanian


Beberapa cara pencegahan erosi lewat usaha konservasi tanah serta air yang kerap dikerjakan yaitu lewat cara tehnis mekanis serta vegetasi atau kultur tehnis.

Pada usaha konservasi dengan tehnis mekanis yang butuh di buat yaitu teras serta saluran pembuangan air. Manfaat bangunan itu adalah memperlambat aliran permukaan serta menyimpan dan menyalurkan aliran air permukaan dengan kemampuan yg tidak mengakibatkan kerusakan.

Pembuatan teras yaitu untuk merubah permukaan tanah miring jadi bertingkat-tingkat untuk kurangi kecepatan aliran permukaan serta menahan dan menampungnya supaya semakin banyak air yang meresap kedalam tanah lewat sistem infiltrasi.

Ada empat jenis teras yang bisa di buat pada tanah miring yakni :

1. Teras datar, umumnya di buat pada tempat-tempat dengan curah hujan yang rendah, kemiringan tanahnya terbesar 3% serta gampang menyerap air.

2. Teras kredit, biasanya diaplikasikan pada tempat-tempat yang tanahnya susah menyerap air, kemiringan tanahnya 3-10% serta curah hujannya tinggi. Maksudnya terlebih untuk menjaga kesuburan tanah.

3. Teras guludan, di buat pada tempat-tempat dengan kemiringan tanah 10-50% serta dilengkapi dengan saluran pembuangan air disepanjang sisi atas guludan. Maksudnya adalah untuk kurangi kecepatan air yang mengalir apabila turun hujan, hingga erosi bisa dihindari serta peresapan air kedalam tanah bisa diperbesar.

4. Teras bangku, di buat pada tanah-tanah dengan kemiringan 10-30%. Teras bangku mempunyai bagian olah yang di buat miring 1% ke arah dalam dan dilengkapi dengan saluran air yang letaknya disamping dalam bagian olah teras.
Saluran pembuangan air adalah sisi yang perlu ada apabila teras guludan atau teras bangku di buat pada tanah miring. Pembuatannya dengan arah memotong garis kontur. Apabila situasi memungkingkan, saluran pembuangan air ini diletakkan pada saluran alam yang ada.

Pada saluran-saluran pembuangan air, umumnya dibuatkan bangunan terjunan dengan cara bertingkat, dimulai dari sisi atas hingga ke sisi terbawah dengan permukaan yang datar. Jejeran bangunan terjunan ini berperan untuk kurangi kecepatan aliran permukaan serta menghindar terbentuknya jurang-jurang yang dalam pada saluran pembuangan. Bangunan terjunan bisa di buat dari bambu atau batu kali.

Usaha konservasi tanah serta air dengan cara vegetatif atau kultur tehnis adalah dengan lakukan penanaman beragam type tanaman. Manfaat tanaman itu yaitu membuat perlindungan tanah pada daya tumbukan butir-butir air hujan yang jatuh, membuat perlindungan tanah pada daya perusak aliran air di atas permukaan, serta melakukan perbaikan penyerapan air oleh tanah.

Cara-cara yang bisa dikerjakan yaitu :

1. Sisa-sisa tumbuhan untuk penutup tanah. Pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah bakal menambah kekuatan tanah dalam menyerap air serta pelihara keseimbangan unsur hara tanah.

2. Penanaman tanaman penutup penutup tanah. Tumbuh-tumbuhan yang bisa berperan untuk penutup tanah bisa digolongkan kedalam tiga type :
Tumbuhan penutup tanah tinggi atau tanaman pelindung, seperti Albizzia falcata Backer serta Leucaena leucocephala (lamtoro gung).
Tumbuhan penutup tanah tengah, berbentuk semak seperti sebagian tanaman leguminosa (kacang-kacangan).
Tanaman penutup tanah rendah seperti Colopogonium muccoides Desv.. Centrosema pubescens Benth. serta sebagian type rumput-rumputan, umpamanya akar wangi, rumput gajah, serta rumput benggala. Sebagian rumput makanan ternak bisa ditananam pada tempat kering untuk konservasi tanah serta air. Apabila tempat kering itu datar, rumput bisa ditanam sendiri atau untuk sisipan di antara tanaman yang lain. Untuk tanah miring yang berteras, rumput itu dapat ditanam di bagian pinggir teras atau pada tampingan teras. Misal rumput makanan ternak yang bak ditanam diantaranya rumput gajah, rumput benggala, rumput signal, serta rumput setaria.

3. Pergiliran tanaman. pergiliran tanaman yaitu system pertanaman beragam tanaman dengan cara bergilir dalam urutan saat spesifik pada sebidang tanah. Pada tempat kering yang berlereng atau tanahnya miring, pergiliran yang efisien untuk pencegahan erosi yaitu tanaman penghasil bahan pangan dengan tanaman penutup tanah atau pupuk hijau.

Tak hanya menghindar erosi, keuntungan lain dari pergiliran tanaman yaitu :

a) Memberantas hama serta penyakit lewat pemutusan siklus hidupnya.

b) Memberantas tumbuhan pengganggu atau gulma.

c) Menjaga sifat-sifat fisik tanah lewat cara kembalikan bekas –sisa tanaman kedalam tanah.

4. Penanaman tumbuh-tumbuhan dalam jalur. Penanaman dalam jalur (strip cropping) yaitu satu system bercocok tanam lewat cara sebagian type tumbuhan ditanam dalam jalur-jalur yang berselang-seling pada sebidang tanah serta disusun memotong lereng atau menurut kontur. Umumnya tanaman yang dipergunakan yaitu tanaman pangan atau tanaman semusim yang umum ditanam berbari diselingi dengan jalur-jalur tanaman yang tumbuh rapat berbentuk tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah. Dalam system ini, seluruhnya pekerjaan pemrosesan tanah dikerjakan searah dengan jalur, melakukan pergiliran tanaman serta pemakaian sisa-sisa tanaman.

5. Menambahkan tumbuh-tubuhan penguat teras. Tumbuh-tumbuhan penguat teras bisa diambil macamnya sesuai sama dengan hasrat beberapa petani. Wujud tumbuhan penguat teras ini bisa berbentuk pohon-pohonan atau rumput-rumputan. Tumbuh-tumbuhan yang penuhi prasyarat untuk penguat teras yaitu seperti berikut :

a) Memiliki system perakaran intensif hingga dapat mengikat tanah.

b) Tahan pangkas, agar tak menaungi tanaman utama.

c) Berguna dalam menyuburkan tanah ataupun untuk penghasil makanan ternak.

d) Misal tumbuhan penguat teras yang disarankan ditanam diantaranya lamtoro gung, kaliandra, akasia, rumput gajah, rumput benggala, serta rumput setaria.


Powered by Blogger.