Budidaya Tanaman Kedelai
Budidaya Tanaman Kedelai | Ragam Budidaya - Tanah serta iklim adalah dua komponen lingkungan tumbuh yang punya pengaruh pada perkembangan tanaman kedelai. Perkembangan kedelai tak dapat maksimal apabila tumbuh pada lingkungan dengan satu diantara komponen lingkungan tumbuh maksimal. Hal semacam ini karena ke-2 komponen ini mesti sama-sama mensupport keduanya hingga perkembangan kedelai dapat maksimal. saat syarat tumbuh telah penuhi serta digabungkan dengan tehnis budiaya kedelai yang pas, hasil produksi kedelai akan meraih titik optimal.
1. Tanah
Tanaman kedelai sesungguhnya bisa tumbuh di seluruh type tanah, tetapi demikianlah, untuk meraih tingkat perkembangan serta produktivitas yang maksimal, kedelai mesti ditanam pada type tanah berstruktur lempung berpasir atau simak berpasir. Hal semacam ini bukan sekedar berkenaan dengan tersedianya air untuk mensupport perkembangan, namun juga berkenaan dengan factor lingkungan tumbuh yang lain.
1. Tanah
Tanaman kedelai sesungguhnya bisa tumbuh di seluruh type tanah, tetapi demikianlah, untuk meraih tingkat perkembangan serta produktivitas yang maksimal, kedelai mesti ditanam pada type tanah berstruktur lempung berpasir atau simak berpasir. Hal semacam ini bukan sekedar berkenaan dengan tersedianya air untuk mensupport perkembangan, namun juga berkenaan dengan factor lingkungan tumbuh yang lain.
Factor lain yang merubah kesuksesan pertanaman kedelai yakni kedalaman olah tanah yang disebut media pendukung perkembangan akar. Berarti, makin dalam olah tanahnya maka bakal ada area untuk perkembangan akar yang lebih bebas hingga akar tunggang yang terbentuk makin kokoh serta dalam. Pada type tanah yang bertekstur remah dengan kedalaman olah kian lebih 50 cm, akar tanaman kedelai bisa tumbuh meraih kedalaman 5 m. Sesaat pada type tanah dengan kandungan simak yang tinggi, perkembangan akar cuma meraih kedalaman lebih kurang 3 m.
Usaha program pengembangan kedelai dapat dikerjakan denganpenanaman di tempat kering masam dengan pH tanah 4, 5 – 5, 5 yang sesungguhnya terhitung keadaan tempat kelompok kurang cocok. Untuk menangani beragam hambatan, terutama kekurangan unsur hara di tanah itu, pastinya bakal menambah cost produksi hingga mesti dikompensasi dengan pencapaian produktivitas yang tinggi (2, 0 ton/ha).
2. Iklim
Untuk meraih perkembangan tanaman yang maksimal, tanaman kedelai membutuhkan keadaan lingkungan tumbuh yang maksimal juga. Tanaman kedelai benar-benar sensitif pada pergantian factor lingkungan tumbuh, terutama tanah serta iklim. Keperluan air benar-benar bergantung pada pola curah hujan yang turun sepanjang perkembangan, pengelolaan tanaman, dan usia varietas yang ditanam.
a. Suhu
Tanaman kedelai bisa tumbuh pada keadaan suhu yang bermacam. Suhu tanah yang maksimal dalam sistem perkecambahan yakni 30° C. Apabila tumbuh pada suhu tanah yang rendah (15° C), sistem perkecambahan jadi benar-benar lambat, dapat meraih 2 minggu. Hal semacam ini karena perkecambahan biji tertekan pada keadaan kelembapan tanah tinggi. Sesaat pada suhu tinggi (30° C), banyak biji yang mati disebabkan respirasi air dari dalam biji yang terlampau cepat. Disamping suhu tanah, suhu lingkungan juga punya pengaruh pada perubahan tanaman kedelai. Apabila suhu lingkungan lebih kurang 40° C pada saat tanaman berbunga, bunga itu bakal rontok hingga jumlah polong serta biji kedelai yang terbentuk juga jadi menyusut. Suhu yang terlampau rendah (10° C), seperti pada daerah subtropik, bisa menghalangi sistem pembungaan serta pembentukan polong kedelai. Suhu lingkungan maksimal untuk pembungaan bunga yakni 24 -25° C.
b. Panjang hari (photoperiode)
Tanaman kedelai benar-benar sensitif pada pergantian panjang hari atau lama penyinaran cahaya matahari lantaran kedelai terhitung tanaman “hari pendek”. Berarti, tanaman kedelai tak lagi berbunga apabila panjang hari melebihi batas gawat, yakni 15 jam /hari. Oleh karenanya, apabila varietas yang berproduksi tinggi dari daerah subtropik dengan panjang hari 14 – 16 jam ditanam di daerah tropik dengan rata-rata panjang hari 12 jam maka varietas itu bakal alami penurunan produksi lantaran saat bunganya jadi pendek, yakni dari usia 50 – 60 hari jadi 35 – 40 hari sesudah tanam. Diluar itu, batang tanaman juga jadi lebih pendek dengan ukuran buku subur juga lebih pendek. Perbedaan diatas bukan sekedar berlangsung pada pertanaman kedelai yang ditanam di daerah tropik serta subtropik, namun juga berlangsung pada tanaman kedelai yang ditanam di dataran rendah (20 m dpl) serta dataran tinggi (1000 m dpl). Usia berbunga pada tanaman kedelai yang ditanam di daerah dataran tinggi mundur lebih kurang 2-3 hari dibanding tanaman kedelai yang ditanam di datarn rendah. Kedelai yang ditanam dibawah naungan tanaman tahunan, seperti kelapa, jati, serta mangga, bakal memperoleh cahaya matahari yang lebih sedikit. Hasil riset tunjukkan bahwasanya naungan yg tidak melebihi 30% sedikit punya pengaruh negatif pada penerimaan cahaya matahari oleh tanaman kedelai.
c. Distribusi curah hujan
Hal yang terutama pada segi distribusi curah hujan yakni jumlahnya rata hingga keperluan air pada tanaman kedelai bisa terpenuhi. Jumlah air yang dipakai oleh tanaman kedelai bergantung pada keadaan iklim, system pengelolaan tanaman, serta lama periode tumbuh. Tetapi demikianlah, biasanya keperluan air pada tanaman kedelai berkisar 350 – 450 mm sepanjang masa perkembangan kedelai.
Pada waktu perkecambahan, factor air jadi benar-benar mutlak lantaran bakal punya pengaruh pada sistem perkembangan. Keperluan air makin jadi tambah bersamaan dengan pertambahan usia tanaman. Keperluan air paling tinggi berlangsung pada waktu saat berbunga serta pengisian polong. Keadaan kekeringan jadi benar-benar gawat pada waktu tanaman kedelai ada pada stadia perkecambahan serta pembentukan polong. Untuk menghindar terjadinya kekeringan pada tanaman kedelai, terutama pada stadia berbunga serta pembentukan polong, dikerjakan dengan saat tanam yang pas, yakni waktu kelembapan tanah telah cukup untuk perkecambahan. Diluar itu, juga mesti didasarkan pada pola distribusi curah hujan yang berlangsung di daerah itu. Tanaman kedelai sesungguhnya cukup toleransi pada cekaman kekeringan lantaran bisa bertahan serta berproduksi apabila keadaan cekaman kekeringan optimal 50% dari kemampuan lapang atau keadaan tanah yang maksimal. Sepanjang masa stadia pemasakan biji, tanaman kedelai membutuhkan keadaan lingkungan yang kering supaya didapat mutu biji yang baik. Keadaan lingkungan yang kering bakal mendorong sistem pemasakan biji lebih cepat serta wujud biji yang seragam.
Post a Comment