Budidaya Buah Manggis
Manggis adalah tanaman buah yang eksotik serta mempunyai prasyarat tumbuh yang relaitf gampang dan bisa mengasilkan buah yang mempunyai mutu yang cukup. Waktu ini tanaman manggis keberadaanya nyaris hilang, tetapi dengan kesempatan yang ada pada akhirnya manggis jadi satu diantara tanaman primadona eksor.
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah satu diantara komoditas buah tropis primadona ekspor Indonesia. Hal semacam ini bisa dipandang dari ekspor buah-buahan Indonesia didominasi komoditas manggis, yakni pada th. 2006 peran ekspor manggis pada keseluruhan ekspor buah-buahan nasional yaitu sebesar 37, 4%, sedang konstribusi produksi manggis yaitu cuma 0, 5% dari keseluruhan produksi nasional. Ini menghantarkan manggis jadi buah-buahan andalan ekspor Indonesia, terlebih komoditas ini adalah unik serta khusus daerah tropis, hingga kompetitornya sedikit.
Faedah buah manggis biasanya di sajikan dalam wujud fresh atau olahan, umpamanya juice. Di Amerika, product manggis terlesat di bandrol dengan harga yang relalif mahal. Manggis memiliki kandungan miloksidan, seperti xanthone, hingga banyak di jual untuk suplemen kesehatan dalam wujud pil (tablet).
Dengan cara tradisional, buah manggis adalah obat sariawan, wasir, serta luka. Kulit buah manggis bisa digunakan untuk pewarna untuk tekstil, sedang air rebusannya digunakan untuk obat tradisional lantaran berbentuk antibiotik. Kulit buah manggis memiliki kandungan zat kimia yang bila di oleskan di tangkai mayang kelapa (manggar) bisa merangsang cairan nira semakin banyak. Batang pohon manggis dapat juga digunakan untuk bahan bangunan, kayu bakar, serta kerajinan.
Sentra produksi manggis paling besar di Indonesia ada di Propinsi Jawa Barat. Terdaftar konstribusi produksi manggis di Provinsi Jawa Barat pada produksi manggis nasional yaitu sebesar 38%. Beberapa besar produksi manggis datang dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor serta Tasikmalaya. Peran produksi manggis dari empat kabupaten itu pada Propinsi Jawa Barat sebesar 90%, serta pada produksi nasional sebesar 29%.
Lihat demikian besarnya potensi pengembangan lokasi manggis di Propinsi Jawa Barat dalam penambahan ekspor, oleh karenanya butuh difokuskan pengembangan manggis dengan cara terintegrasi di lokasi Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor serta Tasikmalaya, yang bakal dipakai untuk pengembangan lokasi laboratorium manggis, serta sekalian untuk lokasi percontohan.
Pengembangan lokasi laboratorium manggis ini mempunyai tujuan untuk :
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah satu diantara komoditas buah tropis primadona ekspor Indonesia. Hal semacam ini bisa dipandang dari ekspor buah-buahan Indonesia didominasi komoditas manggis, yakni pada th. 2006 peran ekspor manggis pada keseluruhan ekspor buah-buahan nasional yaitu sebesar 37, 4%, sedang konstribusi produksi manggis yaitu cuma 0, 5% dari keseluruhan produksi nasional. Ini menghantarkan manggis jadi buah-buahan andalan ekspor Indonesia, terlebih komoditas ini adalah unik serta khusus daerah tropis, hingga kompetitornya sedikit.
Faedah buah manggis biasanya di sajikan dalam wujud fresh atau olahan, umpamanya juice. Di Amerika, product manggis terlesat di bandrol dengan harga yang relalif mahal. Manggis memiliki kandungan miloksidan, seperti xanthone, hingga banyak di jual untuk suplemen kesehatan dalam wujud pil (tablet).
Dengan cara tradisional, buah manggis adalah obat sariawan, wasir, serta luka. Kulit buah manggis bisa digunakan untuk pewarna untuk tekstil, sedang air rebusannya digunakan untuk obat tradisional lantaran berbentuk antibiotik. Kulit buah manggis memiliki kandungan zat kimia yang bila di oleskan di tangkai mayang kelapa (manggar) bisa merangsang cairan nira semakin banyak. Batang pohon manggis dapat juga digunakan untuk bahan bangunan, kayu bakar, serta kerajinan.
Sentra produksi manggis paling besar di Indonesia ada di Propinsi Jawa Barat. Terdaftar konstribusi produksi manggis di Provinsi Jawa Barat pada produksi manggis nasional yaitu sebesar 38%. Beberapa besar produksi manggis datang dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor serta Tasikmalaya. Peran produksi manggis dari empat kabupaten itu pada Propinsi Jawa Barat sebesar 90%, serta pada produksi nasional sebesar 29%.
Lihat demikian besarnya potensi pengembangan lokasi manggis di Propinsi Jawa Barat dalam penambahan ekspor, oleh karenanya butuh difokuskan pengembangan manggis dengan cara terintegrasi di lokasi Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor serta Tasikmalaya, yang bakal dipakai untuk pengembangan lokasi laboratorium manggis, serta sekalian untuk lokasi percontohan.
Pengembangan lokasi laboratorium manggis ini mempunyai tujuan untuk :
- Menambah volume ekspor manggis,
- Menambah mutu serta daya saing manggis serta
- Menambah pengelolaan agribisnis manggis di sekitar perkebunan
Terkait dengan pengembangan tanaman manggis ini, nyatanya sebagian daerah banyak yang bisa penuhi persyaratan untuk daerah pengembangan tanaman buah manggis sesuai sama persyaratkan tumbuhnya manggis.
Prasyarat tumbuh manggis, seperti berikut :
- Manggis bisa tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl dengan jenis iklim basah.
- Curah hujan yang diperlukan berkisar 1. 500-2. 300 mm/th.
- Penyinaran matahari 40-70%.
- Suhu hawa yang ideal untuk perkembangan manggis rata-rata 20-30° C.
- Tanah yang dibutuhkan oleh manggis yaitu tanah subur, gembur, banyak memiliki kandungan bahan organik (humus), drainasenya baik, serta pH tanah 5-7.
- Manggis terhitung tanaman yang toleransi pada pH rendah.
- Daerah yang pas untuk pembungaan tanaman manggis yaitu daerah yg tidak memiliki bln. kering,
- Air tanah yang benar-benar dangkal sampai benar-benar dalam tetap bisa dipakai untuk menanam manggis.
Post a Comment