Pemanfaatan Lahan Eks Tambang untuk Gembala Sapi
Pemanfaatan Lahan Eks Tambang untuk Gembala Sapi | Ragam Budidaya -Tempat pasca penambangan banyak faedahnya. Meskipun telah ditinggalkan lantaran sudah diesktrak mineral di dalamnya, susunan tanah di atasnya dapat digunakan untuk beragam manfaat, bahkan juga untuk padang penggembalaan sapi serta pastura (kebun hijauan pakan ternak). Misalnya, tempat pasca penambangan batu bara di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur yang digunakan juga sebagai tempat pengembalaan sapi potong type bali.
Dekan Fakultas Peternakan IPB (Institut Pertanian Bogor), menyampaikan, dalam riset mahasiswa S3, tempat pasca penambangan batu bara masih tetap dapat digunakan untuk pengembangan sebagian spesies rumput juga sebagai pakan hijauan ternak. Penelitiannya untuk meningkatkan jenis peternakan berbasis penggembalaan (ranch) di tempat pasca penambangan. “Tantangan pertamanya type rumput apa yang dapat tahan dengan keadaan pH asam serta curah hujan hujan tinggi. Serta, nyatanya spesies Brachiaria humidicola serta B. decumbens dapat bertahan dengan baik, ”.
Dekan Fakultas Peternakan IPB (Institut Pertanian Bogor), menyampaikan, dalam riset mahasiswa S3, tempat pasca penambangan batu bara masih tetap dapat digunakan untuk pengembangan sebagian spesies rumput juga sebagai pakan hijauan ternak. Penelitiannya untuk meningkatkan jenis peternakan berbasis penggembalaan (ranch) di tempat pasca penambangan. “Tantangan pertamanya type rumput apa yang dapat tahan dengan keadaan pH asam serta curah hujan hujan tinggi. Serta, nyatanya spesies Brachiaria humidicola serta B. decumbens dapat bertahan dengan baik, ”.
Ketahanan spesies rumput ini mesti di dukung pola pengelolaan perusahaan tambang yang bagus. Bila perusahaan tambang lakukan Good Mining Practices (praktek penambangan yang baik) bakal ada standard penyusunan tempat pasca tambang hingga tempat itu dapat digunakan untuk pengembangan hijauan.
“Setelah di teliti pada sapi yang konsumsi rumput di tempat itu, cuma tersisa sedikit residu mineral yang kelamaan menghilang di pada badan sapi. Tidak sama dari tempat pasca penambangan lain, umpamanya emas yang tersisa mineral logam berat hingga masih tetap beresiko bila rumput yang ditanam di tempat itu dikonsumsi, ”.
Community Empowerment Specialist PT Kalimantan timur Sempurna Coal (KPC) memberi deskripsi, tempat pasca tambang perusahaannya yang dengan cara operasional sudah usai seputar 1998, sekarang ini dipakai untuk tempat pengembangan penggembalaan sapi. Saat sebelum dipakai, tempat pasca tambang itu direklamasi untuk kembalikan lingkungan pasca penambangan yang kegiatannya diawali mulai sejak awal pembukaan tempat yakni dengan menaruh topsoil (humus).
Sesudah sistem penimbunan masuk step akhir, jadi topsoil yang pada awal mulanya sudah disimpan bakal dihampar juga sebagai tanah penutup paling akhir dengan ketebalan 75 cm. Lantas dikerjakan penyebaran bibit cover croop (rumput serta tanaman perdu) sesudah 2 th. dikerjakan penanaman tanaman fast growing seperti sengon. Sesudah 5 th. baru masuk tanaman keras seperti meranti, kapur, dan ulin). “Setelah penanaman pohon keras bagian reklamasi usai, ”
Dari Riset Mahasiswa
Pengembangan penggembalaan sapi potong di padang penggembalaan tak nampak demikian saja idenya. Inspirasi ini telah nampak dari riset mahasiswa yang lihat besarnya potensi tempat pasca tambang yang sayang bila tidak terurus demikian saja.
Pengembangan penggembalaan sapi potong di padang penggembalaan tak nampak demikian saja idenya. Inspirasi ini telah nampak dari riset mahasiswa yang lihat besarnya potensi tempat pasca tambang yang sayang bila tidak terurus demikian saja.
Di salah satu tempat pasca tambang batu bara daerah Sangatta yakni PT KPC,mahasiswa S3 IPB telah lakukan riset ini. Dari hasil penelitiannya, tempat pasca tambang itu nyatanya dapat di kembangkan untuk jenis ranch yang dapat meminimalkan cost pakan.
Studi memperbandingkan, bila sapi dikandangkan, cost pakan saja telah dapat meraih 82 persen dari cost operasional. Namun dengan ranch, peternak tak perlu menyabit rumput serta cost pakan cuma meraih seputar 30 persen dari cost operasional. “Tengok saja Australia atau Brasil, lebih efektif lantaran sapinya digembalakan, ”.
Sedang type sapi yang pas untuk tempat itu yaitu sapi bali lantaran lebih efektif. Untuk 1 ha tempat penggembalaan dapat digunakan sapi bali seputar 2 – 3 ekor. Sedang sapi simental 1 – 2 ekor per ha. “Polanya, dengan grazing (merumput) paling lama 3 – 7 hari, setelah itu tempat diistirahatkan hingga 21 hari supaya tak overgrazing, ”.
Panji memberikan, sapi bali lebih efektif di banding sapi type lain lantaran di tempat setempat semakin banyak sapi lokal seperti banteng. “Jika orang-orang diperkenalkan sapi type lain umpamanya sapi impor di kuatirkan pelatihannya jadi tak efisien lantaran mereka telah punya kebiasaan pelihara sapi lokal. Juga semangatnya supaya dapat meningkatkan plasma nutfah sapi, ”.
Post a Comment