Jenis Itik Unggulan Nusantara
Jenis Itik Unggulan Nusantara | Ragam Budidaya -Satu diantara aspek yang memengaruhi kesuksesan usaha ternak itik yaitu mutu bibit itik yang dipakai. Kita sudah mengetahui banyak type itik lokal yang sampai kini dipelihara oleh beberapa peternak. Type itik-itik lokal ini umumnya dinamakan sesuai sama daerah asal pengembangannya, umpamanya itik Alabio, itik Tegal, itik Mojosari, itik Bali, itik Rambon (Cirebon), dsb. Itik-itik lokal ini meskipun mempunyai kelebihan yang khas, tetapi kelebihan itu sangatlah beragam, baik lantaran dampak genetik ataupun dampak lingkungan pemeliharaan.
Untuk kurangi tingkat variasi itu serta menambah produktivitas itik lokal dan melakukan perbaikan kekuatan menyesuaikan pada lingkungan pemeliharaan, Balai Riset Ternak sudah lakukan rangkaian riset yang mendalam. Riset ini diawali dengan lakukan evaluasi pada kekuatan produksi serta seleksi beragam type itik lokal. Setelah itu riset diarahkan untuk lakukan persilangan antar type itik lokal hingga membuahkan galur bibit unggul. Sebagian salah satunya yaitu Itik Master atau itik MA (Mojokerto x Alabio), itik Serati, serta itik PMp (Pekin x Mojosari Putih).
Itik Master atau MA
Itik Master atau MA adalah type itik hasil persilangan pada itik Mojosari jantan dengan itik Alabio betina. Itik Mojosari yang dipakai untuk tetua jantannya adalah itik Mojosari yang berusia 7-8 bln.. Untuk tetua betinanya dipakai itik Alabio yang berusia 6-7 bln.. Persilangan dikerjakan dengan tehnik kawin alami serta kawin suntik (inseminasi buatan).
Itik Master mempunyai sebagian kelebihan dibanding ke-2 tetuanya. Itik ini bertelur untuk pertama kalinya pada usia 22 minggu, lebih awal dari itik Alabio (24 minggu) serta itik Mojosari (25 minggu). Rataan produksi telur per tahunnya meraih 265 butir atau seputar 72, 6%, sesaat puncak produksinya dapat meraih 93, 7% ; lebih tinggi seputar 10-15% dibanding dengan ke-2 tetuanya.
Untuk kurangi tingkat variasi itu serta menambah produktivitas itik lokal dan melakukan perbaikan kekuatan menyesuaikan pada lingkungan pemeliharaan, Balai Riset Ternak sudah lakukan rangkaian riset yang mendalam. Riset ini diawali dengan lakukan evaluasi pada kekuatan produksi serta seleksi beragam type itik lokal. Setelah itu riset diarahkan untuk lakukan persilangan antar type itik lokal hingga membuahkan galur bibit unggul. Sebagian salah satunya yaitu Itik Master atau itik MA (Mojokerto x Alabio), itik Serati, serta itik PMp (Pekin x Mojosari Putih).
Itik Master atau MA
Itik Master atau MA adalah type itik hasil persilangan pada itik Mojosari jantan dengan itik Alabio betina. Itik Mojosari yang dipakai untuk tetua jantannya adalah itik Mojosari yang berusia 7-8 bln.. Untuk tetua betinanya dipakai itik Alabio yang berusia 6-7 bln.. Persilangan dikerjakan dengan tehnik kawin alami serta kawin suntik (inseminasi buatan).
Itik Master mempunyai sebagian kelebihan dibanding ke-2 tetuanya. Itik ini bertelur untuk pertama kalinya pada usia 22 minggu, lebih awal dari itik Alabio (24 minggu) serta itik Mojosari (25 minggu). Rataan produksi telur per tahunnya meraih 265 butir atau seputar 72, 6%, sesaat puncak produksinya dapat meraih 93, 7% ; lebih tinggi seputar 10-15% dibanding dengan ke-2 tetuanya.
Itik Master membuahkan telur yang semakin besar/berat dibanding ke-2 tetuanya. Bobot telur pertama itik Master adalah 56, 7 gram, lebih berat seputar 9, 38% dibanding itik Alabio (55, 0 gram) serta itik Mojosari (53, 7 gram). Dengan cara seluruh dilihat dari produksi telur sepanjang setahun, rata-rata bobot telur itik Master meraih 69, 7 gram per butir.
Tak hanya produksi telurnya yang lebih tinggi, tingkat kematian itik Master tergolong sangatlah rendah, yakni kurang dari 1%, lantaran kemampuannya menyesuaikan dengan lingkungan pemeliharaan. Pada itik Master kita dapat juga dengan gampang mengetahui type kelamin anak itik waktu menetas, cuma dengan mendasartkan warna bulunya. Anak-anak itik yang jantan memiliki warna bulu lebih gelap. Perkembangan anak itik jantannya juga lebih cepat, hingga pas untuk dipakai pada usaha ternak itik pedaging. Itik Master juga mempunyai warna bulu yang khusus serta seragam, demikian pula warna kulit telurnya seragam berwarna hijau-kebiruan.
Itik Serati
Itik Serati yaitu hasil kawin silang pada Entog Jantan dengan Itik Betina. Di lapangan kita dapat menjumpai itik Serati ini untuk hasil kawin silang alami pada Entog jantan serta Itik betina. Di sebagian negara Asia, itik Serati telah di kembangkan dengan cara komersial. Dengan semakin meningkatnya keperluan bakal daging itik, maka pengembangan itik Serati jadi satu diantara alternatif dengan mengintroduksi tehnologi kawin suntik (inseminasi buatan), hingga bisa membuahkan itik Serati semakin banyak dibanding langkah kawin silang alami.
Itik Serati mempunyai karakter mandul, hingga itik ini tumbuh lebih cepat dibanding itik jantan yang digemukkan. Pada usia 8 minggu itik Serati bisa meraih bobot tubuh 1, 8 kg, sedang itik jantan yang digemukkan cuma dapat meraih 1, 3 kg. Tak hanya pertumbuhannya yang cepat, itik Serati juga dapat mengkonversi pakan jauh tambah baik. Untuk membuahkan 1 kg bobot tubuh, itik Serati membutuhkan 3, 29 kg pakan, sedang itik jantan yang digemukkan membutuhkan 4, 24 kg pakan.
Itik PMp
Itik PMp adalah hasil kawin silang pada itik Peking jantan serta itik Mojosari Putih betina yang di kembangkan oleh Balai Riset Ternak di Ciawi-Bogor. Bibit itik ini diinginkan bisa penuhi keperluan customer serta bisa di produksi lokal. Itik ini bisa dipakai untuk membuahkan karkas ukuran tengah maupun besar, sesuai sama keinginan customer, dengan mutu daging itik yang tinggi. Kehadiran itik PMp ini diinginkan bisa kurangi pemakaian itik jenis petelur dalam penyediaan daging itik yang bisa menyebabkan pada terjadinya pengurasan sumberdaya genetik itik petelur. Itik PMp dapat juga jadi substitusi pada daging itik impor yang terakhir banyak masuk ke Indonesia.
Itik PMp mempunyai ciri produksi yang unggul dibanding ke-2 tetuanya. Itik ini memiliki karkas yang warnanya bersih serta cerah. Pada usia 10 minggu itik ini mempunyai bobot tubuh 2-2, 5 kg. Bila itik PMp dikawinkan dengan entog jantan bisa membuahkan itik Serati dengan bobot tubuh meraih 3 kg atau lebih pada usia 10 minggu. Itik PMp juga memiliki ciri produksi telur yang cukup baik. Itik ini mulai bertelur pada usia 5, 5-6 bln. dengan rataan produksi telur sepanjang enam bln. meraih 73-78%.
Tak hanya produksi telurnya yang lebih tinggi, tingkat kematian itik Master tergolong sangatlah rendah, yakni kurang dari 1%, lantaran kemampuannya menyesuaikan dengan lingkungan pemeliharaan. Pada itik Master kita dapat juga dengan gampang mengetahui type kelamin anak itik waktu menetas, cuma dengan mendasartkan warna bulunya. Anak-anak itik yang jantan memiliki warna bulu lebih gelap. Perkembangan anak itik jantannya juga lebih cepat, hingga pas untuk dipakai pada usaha ternak itik pedaging. Itik Master juga mempunyai warna bulu yang khusus serta seragam, demikian pula warna kulit telurnya seragam berwarna hijau-kebiruan.
Itik Serati
Itik Serati yaitu hasil kawin silang pada Entog Jantan dengan Itik Betina. Di lapangan kita dapat menjumpai itik Serati ini untuk hasil kawin silang alami pada Entog jantan serta Itik betina. Di sebagian negara Asia, itik Serati telah di kembangkan dengan cara komersial. Dengan semakin meningkatnya keperluan bakal daging itik, maka pengembangan itik Serati jadi satu diantara alternatif dengan mengintroduksi tehnologi kawin suntik (inseminasi buatan), hingga bisa membuahkan itik Serati semakin banyak dibanding langkah kawin silang alami.
Itik Serati mempunyai karakter mandul, hingga itik ini tumbuh lebih cepat dibanding itik jantan yang digemukkan. Pada usia 8 minggu itik Serati bisa meraih bobot tubuh 1, 8 kg, sedang itik jantan yang digemukkan cuma dapat meraih 1, 3 kg. Tak hanya pertumbuhannya yang cepat, itik Serati juga dapat mengkonversi pakan jauh tambah baik. Untuk membuahkan 1 kg bobot tubuh, itik Serati membutuhkan 3, 29 kg pakan, sedang itik jantan yang digemukkan membutuhkan 4, 24 kg pakan.
Itik PMp
Itik PMp adalah hasil kawin silang pada itik Peking jantan serta itik Mojosari Putih betina yang di kembangkan oleh Balai Riset Ternak di Ciawi-Bogor. Bibit itik ini diinginkan bisa penuhi keperluan customer serta bisa di produksi lokal. Itik ini bisa dipakai untuk membuahkan karkas ukuran tengah maupun besar, sesuai sama keinginan customer, dengan mutu daging itik yang tinggi. Kehadiran itik PMp ini diinginkan bisa kurangi pemakaian itik jenis petelur dalam penyediaan daging itik yang bisa menyebabkan pada terjadinya pengurasan sumberdaya genetik itik petelur. Itik PMp dapat juga jadi substitusi pada daging itik impor yang terakhir banyak masuk ke Indonesia.
Itik PMp mempunyai ciri produksi yang unggul dibanding ke-2 tetuanya. Itik ini memiliki karkas yang warnanya bersih serta cerah. Pada usia 10 minggu itik ini mempunyai bobot tubuh 2-2, 5 kg. Bila itik PMp dikawinkan dengan entog jantan bisa membuahkan itik Serati dengan bobot tubuh meraih 3 kg atau lebih pada usia 10 minggu. Itik PMp juga memiliki ciri produksi telur yang cukup baik. Itik ini mulai bertelur pada usia 5, 5-6 bln. dengan rataan produksi telur sepanjang enam bln. meraih 73-78%.
Post a Comment