Budidaya Cabe - BUDIDAYAKU

Header Ads

Budidaya Cabe


Budidaya Cabe (ragambudidaya) -Tanaman cabai ( tanaman cabe ) membutuhkan air cukup untuk menopang pertumbuhannya. air berperan sebagai pelarut unsur hara, pengangkut unsur hara ke organ tanaman, pengisi cairan tanaman cabai, dan menolong sistem fotosintesis serta respirasi. namun pemberian air tidak bisa terlalu berlebih. 

Iklim 
Angin sepoi-sepoi pas untuk budidaya cabai ( budidaya cabe ). curah hujan tinggi punya pengaruh pada berlebihan air. intensitas cahaya matahari amat diperlukan tanaman cabai ( tanaman cabe ), berkisar pada 10 – 12 jam /hari. namun suhu maksimal untuk perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) 240c -280c. 

Penentuan lokasi budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
Lokasi budidaya cabai ( budidaya cabe ) baiknya dipilih yang strategis, transportasi mudah, dekat sumber air, jauh dari area penanaman cabai ( penanaman cabe ) lain/tanaman sefamili. histori tempat amat mutlak untuk di perhatikan, sangat baik tempat tidak ditanami tanaman cabai ( tanaman cabe ) sepanjang sekurang-kurangnya 2 th. paling akhir supaya didapatkan hasil maksimal. 

Pengukuran ph tanah budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
pengukuran ph tanah dibutuhkan untuk memastikan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau ph rendah ( dibawah 6, 5 ). pengukuran dapat menggunakan kertas lakmus, ph mtr., atau cairan ph tester. pengambilan titik sampel dapat dikerjakan dengan zigzag. 

Persiapan fasilitas prasarana budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
1. Pengadaan tanah untuk media semai. 
2. Pengadaan pupuk kandang, pupuk kimia, serta kapur pertanian. 
3. Pengadaan benih serta mulsa php ( plastik hitam perak ). 
4. Pengadaan pestisida. 
5. Pengadaan ajir, bambu penjepit mulsa php, serta tali pertanian. 
6. Pengadaan peralatan. 
7. Persiapan tenaga kerja. 

Persiapan tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
  1. Pembajakan serta penggaruan.
  2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm, lebar parit 50-70 cm. 
  3. Pemberian kapur pertanian sejumlah 200 kg/rol mulsa php untuk tanah dengan ph dibawah 6, 5. 
  4. Pemberian pupuk kandang fermentasi sejumlah 40 ton/ha serta pupuk npk 15-15-15 sejumlah 150 kg/rol  mulsa php. 
  5. Pengadukan/pencacakan bedengan supaya pupuk yang telah diberikan bercampur dengan tanah. rapikan bedengan. 
  6. Pemasangan mulsa php. 
  7. Pembuatan lubang tanam. 
  8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm kali 60 cm serta musim penghujan dapat diperlebar 70 cm kali 70 cm. tujuannya untuk melindungi kelembapan hawa di lebih kurang pertanaman cabai ( pertanaman cabe ). 
  9. Pemasangan ajir. 

Persiapan pembibitan serta penanaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
  1. Rumah atau sungkup pembibitan. 
  2. Pembuatan media semai. Komposisi media semai yaitu 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, serta 150 g npk halus. media semai dimasukkan ke didalam polibag semai. 
  3. Penyemaian benih cabai ( benih cabe ). 
  4. Pemeliharaan bibit. 
  5. Pembukaan sungkup diawali jam 07. 00 - 09. 00, lantas sungkup di buka lagi jam 15. 00-17. 00. usia 5 hari menyambut tanam sungkup mesti di buka penuh untuk penguatan tanaman. penyiraman janganlah terlampau basah, dikerjakan tiap-tiap pagi. penyemprotan pestisida dikerjakan pada usia 15 hss ( hari sesudah semai ). dosis ½ dari dosis dewasa. 
  6. Geser tanam. Bibit cabai ( bibit cabe ) berdaun sejati 4 helai siap geser tanam ke tempat. 


Penyulaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Penyulaman budidaya cabai( budidaya cabe ) dikerjakan hingga usia tanaman 3 minggu. jika usia tanaman cabai ( tanaman cabe ) telah terlampau tua serta tetap terus disulam menyebabkan perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) tidak seragam. punya pengaruh pada pengendalian hama penyakit. 

Perempelan serta pengikatan tanaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Perempelan tunas samping. perempelan tunas samping dikerjakan pada tunas yang keluar di ketiak daun. mempunyai tujuan meningkatkan perkembangan vegetatif tanaman, supaya tanaman cabai ( tanaman cabe ) tumbuh kekar, selain itu juga melindungi kelembapan waktu tanamancabai ( tanaman cabe ) telah dewasa. dikerjakan hingga pembentukan cabang utama, ditandai timbulnya bunga pertama. 
perempelan daun. perempelan daun dikerjakan usia 80 hst ( hari sesudah tanam ) pada daun-daun dibawah cabang utama serta daun tua/terserang penyakit. 

Sanitasi tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Sanitasi tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air waktu musim hujan hingga tidak nampak genangan, tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang hama penyakit disingkirkan dari area penanaman.


Pengairan budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Pengairan budidaya cabai( budidaya cabe ) diberikan dengan terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 1 minggu sekali bila tidak turun hujan. penggenangan janganlah terlampau tinggi, batas penggenangan cuma 1/3 dari tinggi bedengan. 

Pupuk akar 
Diberikan dengan langkah pengocoran : 
  • Usia 15 hst serta 30 hst, dosis 3kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 
  • Usia 45 hst serta 60 hst, dosis 4kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 
  • Usia 75 hst, 90 hst serta 105 hst, dosis 5kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 

Pupuk daun 
  • Kandungan nitrogen tinggi diberikan usia 14 hst serta 21 hst. 
  • Kandungan phospat, kalium serta mikro tinggi diberikan usia 35 hst serta 75 hst. 


Hama tanaman cabai ( tanaman cabe ) 

Gangsir 
Gangsir tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu brachytrypes portentosus. hama ini menyerang tanaman muda yang baru saja geser tanam. serangannya dikerjakan malam hari, namun siang harinya bersembunyi didalam tanah. gangsir bikin liang didalam tanah hingga kedalaman 90 cm. gangsir mengakibatkan kerusakan tanaman cabai ( tanaman cabe ) dengan langkah memotong pangkal batang namun tidak memakannya. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

Ulat tanah 
Ulat tanah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu agrotis ipsilon. hama type ini menyerang tanaman cabai ( tanaman cabe ) pada malam hari, namun siang harinya bersembunyi didalam tanah atau di balik mulsa php. ulat tanah menyerang batang tanaman cabai ( tanaman cabe ) muda dengan langkah memotongnya, hingga kerap diberi nama ulat pemotong. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

Ulat grayak 
Ulat grayak tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu spodoptera litura. hama ini menyerang sisi daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) dengan langkah bergerombol. daun diserang berlubang serta meranggas. ulat grayak dimaksud juga ulat tentara. layaknya halnya type ulat lain ulat ini menyerang tanaman cabai( tanaman cabe ) malam hari, tengah siang harinya bersembunyi di balik mulsa atau didalam tanah. ulat grayak berbentuk polifag. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Ulat buah 
Ulat buah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu helicoverpa sp. hama ini menyerang buah muda dengan langkah bikin lubang serta memakannya. ulat buah berbentuk polifag. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Thrips 
Thrips tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu thrips parvispinus. serangannya ditandai ada bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang. hama ini lebih senang mengisap cairan daun muda hingga mengakibatkan daun diserang mengeriting, selanjutnya tanaman cabai ( tanaman cabe ) jadi kerdil. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahanaktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Kutu daun 
kutu daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu myzus persiceae. kutu ini mengisap cairan tanaman cabai ( tanaman cabe ) terlebih pada daun muda, kotorannya berasa manis hingga menggundang semut. serangan kronis mengakibatkan daun alami klorosis ( kuning ), menggulung serta mengeriting, selanjutnya tanaman cabai ( tanaman cabe ) jadi kerdil. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Kutu kebul 
Kutu kebul tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu bemisia tabaci. hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih layaknya lilin. kutu kebul menyerang serta menghisap cairan sel daun hingga beberapa sel serta jaringan daun rusak. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Tungau 
Tungau tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu tungau kuning ( pol polphagotarsonemus lotus ) serta tungau merah ( tetranychus cinnabarinus ). tungau bersembunyi di balik daun sembari menghisap cairan daun. daun cabai ( cabe ) diserang berwarna kecoklatan, terpelintir, dan pada permukaan bawah daun ada benang-benang halus berwarna merah atau kuning. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida memiliki bahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Lalat buah 
Lalat buah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu dacus dorsalis. lalat betina dewasa menyerang dengan langkah menyuntikkan telurnya ke didalam buah, lantas telur beralih jadi larva, telur-telur ini selanjutnya menggerogoti buah cabai ( cabe ) hingga buah jadi busuk. pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat ( sexpheromone ), langkahnya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau bisa menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat ( contoh nangka, timun ) lantas digabung insektisida memiliki bahan aktif metomil. disamping itu juga bisa dikerjakan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Nematoda 
Nematoda tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu meloidogyne incognita. serangan nematoda ditandai ada bintil-bintil pada akar. nematoda adalah cacing tanah berukuran amat kecil, hama ini adalah cacing parasit penyerang sisi akar tanaman cabai ( tanaman cabe ). bekas gigitan cacing inilah selanjutnya mengakibatkan serangan sekunder, layaknya layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. langkah pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 


Penyakit tanaman cabai ( tanaman cabe ) 

Rebah semai 
Rebah semai tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu pythium debarianum. penyakit ini biasa menyerang tanamancabai ( tanaman cabe ) fase pembibitan serta tanaman muda sesudah geser tanam. langkah pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahanaktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf serta fungisida kontak memiliki bahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis ½ dosis paling rendah yang tercantum pada kemasan. 

Layu bakteri 
bakteri pemicu layu tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu pseudomonas sp. penyakit layu bakteri kerap menggagalkan tanaman, tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang alami kelayuan pada daun, dimulai dari daun-daun muda. usaha pengendaliannya diantaranya menambah ph tanah, memusnahkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi berikanlah trichoderma pada waktu persiapan tempat. usia 25 hst, 40 hst serta 70 hst dikerjakan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Layu fusarium 
Cendawan pemicu layu tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu fusarium oxysporum. tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang alami kelayuan diawali daun-daun tua, lantas menyebar ke daun-daun muda serta menguning. usaha pengendaliannya diantaranya menambah ph tanah, memusnahkan tanaman cabai( tanaman cabe ) diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida memiliki bahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi berikanlah trichoderma pada waktu persiapan tempat. usia 25 hst, 40 hst serta 70 hst dikerjakan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Busuk phytophtora 
Cendawan pemicu busuk phytophtora tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu phytopthora infestans. penyakit ini menyerang seluruh sisi tanaman. batang diserang ditandai bercak coklat kehitaman serta kebasah-basahan. serangan serius mengakibatkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) layu. daun diserang layaknya tersiram air panas. buah diserang ditandai bercak kebasah-basahan sebagai coklat kehitaman serta lunak. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Busuk kuncup 
Penyakit busuk kuncup tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu choanephora cucurbitarum. penyakit busuk kuncup menyerang bunga, tangkai bunga, pucuk serta ranting tanaman cabai ( tanaman cabe ). ranting diserang berwarna coklat kehitaman serta cepat menyebar hingga mematikan ujung tanaman cabai ( tanaman cabe ), namun sisi yang lain tetap tegar. ranting mati membusuk. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf, serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Bercak cercospora 
Cendawan bercak cercospora tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu cercospora capsici. penyakit bercak cercospora menyerang daun, tangkai buah, batang serta cabang tanaman cabai ( tanaman cabe ). tanda-tanda serangan ditandai ada bercak bulat kecil kebasah-basah, bercak bisa meluas dengan diameter 0, 5 cm, pusat bercak berwarna pucat hingga putih, pinggir bercak berwarna lebih tua. daun diserang kronis berwarna kuning serta gugur. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Antraknosa ( patek ) 
Cendawan antraknosa tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu colletotrichum capsici serta gloesporium piperatum. antraknosa kerap juga diistilahkan patek. buah diserang dapat terlihat bercak agak bulat serta berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan membentuk massa spora berwarna merah jambu. buah diserang mesti dimusnahkan dari area penanaman cabai ( penanaman cabe ). pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Virus 
Virus tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu tmv, tev, trv, cmv, trsv, ctv serta pvy. virus adalah penyakit yang amat punya potensi menyebabkan kegagalan terlebih musim kemarau. tanda-tanda serangan biasanya ditandai perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) mengerdil, daun mengeriting serta ada bercak kuning kebasah-basahan. penyakit virus hingga saat ini belum ditemukan penangkalnya. penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melewati vektor atau penular. sebagian hama yang amat punya potensi penular virus salah satunya yaitu thrips, kutu daun, kutu kebul, serta tungau. manusia bisa juga bertindak sebagai penular virus, baik melewati alat-alat pertanian ataupun tangan terlebih waktu perempelan. sebagian usaha penanganan virus diantaranya : bersihkan gulma ( gulma punya potensi jadi inang virus ), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang, kebersihan alat serta berikan pemahaman pada tenaga kerja supaya tidak asal-asalan waktu lakukan penanganan pada tanaman cabai ( tanaman cabe ). 


Kiat pengendalian hama serta penyakit pada budidaya cabai 
Pengendalian hama gangsir, ulat tanah serta nematoda dikerjakan dengan berbarengan cukup satu kali pemberian insektisida, yakni 1gram per lubang tanam. 
pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, thrips, tungau, lalat buah serta penyakit menggunakan pestisida mesti dikerjakan berseling atau penggantian bahan aktif yang tercantum diatas tiap-tiap lakukan penyemprotan ( janganlah menggunakan bahan aktif yang sama dengan berturut-turut ). 

Panen 
Cabai ( cabe ) merah bisa dipanen pada usia 110 hst. buah dipanen yaitu buah 80% masak. 

Powered by Blogger.